Pipa HDPE merupakan salah satu jenis pipa berbahan dasar polyethylene atau polietilen. Polietilen sendiri merupakan bahan dasar yang bersifat thermoplastik, yakni tahan dengan kondisi lingkungan yang ekstrem. Pipa HDPE bahkan mampu bertahan pada suhu lingkungan sampai dengan maksimal sekitar 60 derajat Celcius.
Pipa HDPE sering disebut juga dengan pipa PE-100 karena merupakan pengembangan dari pipa PE (polietilen) yang berkualitas tinggi atau High Density Polyethylene. Pipa HDPE memiliki banyak keunggulan, di antaranya kokoh, elastis, kuat, serta tidak menyebabkan pencemaran senyawa berbahaya bagi air yang disalurkan maupun pada lingkungan sekitar.
Banyak supplier pipa HDPE dan distributor pipa HDPE yang menyediakan berbagai jenis pipa HDPE. Konsumen bisa melakukan pemesanan pipa HDPE sesuai dengan kebutuhan pembangunan instalasi pipa. Pipa HDPE memiliki berbagai jenis berdasarkan bahan dasar, berdasarkan kekuatan, serta berdasarkan penggunaan yang berbeda-beda. Umumnya, pihak supplier atau distributor akan menjelaskan berbagai jenis HDPE yang dimilikinya.
3 Teknik Penyambungan Pipa HDPE
Pemasangan instalasi pipa HDPE tentu saja membutuhkan suatu proses yang sangat penting, yakni proses penyambungan. Panjang pipa yang terbatas, serta menyesuaikan dengan kebutuhan, menjadikan dalam pemasangan instalasi pipa sudah pasti akan membutuhkan proses penyambungan.
Dalam proses penyambungan pipa HDPE, terdapat beberapa teknik yang bisa digunakan. Masing-masing teknik memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut tiga teknik penyambungan pipa HDPE
1 Teknik Penyambungan Pipa HDPE: Mechanical Joint, Segmented, and Injection
Teknik penyambungan pipa HDPE yang satu ini direkomendasikan untuk pipa dengan interval diameter 20 mm sampai dengan 63 mm. Penyambungan dengan teknik ini sangat sederhan, namun apabila terdapat beberapa bagian yang salah mampu menyebabkan kerusakan jaringan perpipaan yang cukup parah.
Teknik penyambungan ini hanya didukung dengan fitting yang digunakan sebagai mechanical joint. Bahan dasar dari fitting mechanical joint ini adalah poly propilene. Bahan ini memiliki kualitas yang cukup kuat dan tahan terhadap suhu tinggi. Dengan fitting mechanical joint yang beragam, penyambungan pipa HDPE bisa dilakukan dengan bervariasi sesuai kebutuhan.
Baca Juga : Tips Memilih Pipa HDPE Berkualitas
2 Teknik Penyambungan Pipa HDPE: Heat Fusion atau Butt Fusion
Teknik penyambungan pipa HDPE yang selanjutnya adalah Heat Fusion atau yang sering disebut dengan Butt Fusion. Teknik penyambungan ini direkomendasikan untuk pipa yang berukuran sama dengan atau lebih dari 63 mm. Prinsip dari teknik penyambungan pipa HDPE ini adalah dengan melelehkan kedua permukaan pipa yang akan disambungkan. Kemudian setelah mencapai titik leleh, maka kedua permukaan pipa dipersatukan. Dengan pelelehan permukaan pipa ini, akan terbentuk sambungan pipa HDPE yang kuat.
3 Teknik Penyambungan Pipa HDPE: Electro Fusion
Teknik penyambungan yang lain adalah Electro Fusion. Teknik penyambungan ini direkomendasikan untuk pipa dengan ukuran diameter 20 mm sampai dengan 400 mm. Teknik ini biasanya digunakan untuk melakukan penyambungan pipa HDPE pada daerah yang sulit dan perbaikan instalasi perpipaan.
Teknik penyambungan Electro Fusion dilakukan dengan menggunakan alat electrofusion. Sambungan pipa HDPE dengan teknik ini akan menghasilkan sambungan yang sangat kuat, bahkan 2 kali lipat lebih kuat dibandingkan dengan kekuatan pipa yang disambungkan itu sendiri. Hal ini dikarenakan, teknik ini dilakukan dengan membungkus bagian pipa HDPE yang disambungkan. Penyambungan ini juga dilengkapi dengan electro fusion socket serta built-in heating element.
Tiga teknik penyambungan pipa HDPE tersebut merupakan teknik yang seringkali digunakan untuk proses penyambungan atau perbaikan pada instalasi perpipaan. Saat ini telah tersedia jasa penyambungan pipa HDPE yang mampu melakukan proses penyambungan atau perbaikan instalasi perpipaan sesuai dengan kebutuhan.